Kamis, 24 Februari 2011

"romantisme, atau sok romantis dengan hujan"

Hari ini aku masih flu. Dengan suara bengek nan merdu aku harus keluar menerobos dinginnya udara malam demi memenuhi keinginan perut yang lapar. Fiuuh...hari ini harus dapet minum cokelat panas (begitu dalam hati) 

Puas dinner di tempat nan cozy, sebelum kembali ke kamar tercinta mampir dulu ke ATM, dan ternyataaa...pas mau pulang hujan terjadi, hanya gerimis tapi cukup bikin meriang dengan keadaan badan yang benar-benar tidak fit. Biasanya aku sangat menyukai gerimis, apalagi malam hari. Sejuk. Tapi kali ini ia datang tidak tepat, tapi keterobos saja dengan bantuan jas hujan warna cokelat karamel yang kubeli beberapa bulan yang lalu. Dan aku lagi-lagi mendapatkan inspirasi buat nulis. :)


***
Menurut wikipedia hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.

Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.

Jumlah air hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia dinyatakan sebagai kedalaman air, yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi. yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm. Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter

Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk "lonjong", lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidaklah tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper, seperti roti hamburger; air hujan yang lebih besar berbentuk payung terjun. Air hujan yang besar jatuh lebih cepat berbanding air hujan yang lebih kecil.

Beberapa kebudayaan telah membentuk kebencian kepada hujan dan telah menciptakan pelbagai peralatan seperti payung dan baju hujan. Banyak orang juga lebih gemar tinggal di dalam rumah pada hari hujan.

Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.
Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan.

***

Bagiku hujan adalah tempat yang menenangkan untuk mengadu, meski risikonya adalah terserang flu dan demam. Tapi hujan setidaknya menjadi peringan beban, meski masalah tidak akan selesai jika kamu main hujan, tapi dengan menikmati rintiknya akan ada tenang yang disusupkan. Inilah rahmat Tuhan yang paling aku sukai. 

_ree_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar